Penerapan Artificial Intelligence (AI) pada Sistem Komunikasi Nirkabel 5G
Tentang Acara Ini
Diketemukanya teknologi komunikasi nirkabel 5G (berbasis pada NOMA) dapat memperbaiki kinerja teknologi jaringan 4G (OMA) yakni dalam hal reduksi latensi, kecepatan jaringan, perbesar kapasitas informasi yang serta variasi layanan yang diberikan. Namun, terlepas dari berbagai keunggulan teknologi 5G, terdapat kelemahan utama yakni, meskipun pita yang lebih tinggi lebih cepat dalam membawa informasi, mungkin terdapat masalah dalam pengiriman jarak jauh. Mereka mudah terhalang oleh benda fisik seperti pohon, bangunan bahkan oleh daun dan ranting, sehingga diperlukan pemasangan perangkat yang lebih rapat. Hal inilah yang menyebabkan nilai investasi teknologi 5G menjadi mahal.
Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan serangkaian penelitian dengan menerapkan Artificial Intelligent (AI) pada pengembangan teknologi 5G. Sebagai contoh adalah pengembangan teknologi antenna cerdas (Reconfigurable Intelligent Surfaces/ RIS) yang dapat merekonfigurasi sinyal yang datang untuk dipantulkan pada penerima/ user, pengembangan teknologi machine-type communication (MTC) yang memungkinkan untuk menyediakan berbagai layanan dan aplikasi kepada masyarakat dan bisnis guna menangani volume pengguna yang tinggi. Pada bulan Juni 2016, 3GPP memperkenalkan Narrow Band Internet of Things (NB-IoT), sebuah standar teknologi seluler baru yang dirancang untuk memungkinkan layanan IoT di area luas menggunakan jaringan seluler. Karena berbasis Long-Term Evolution (LTE), NB-IoT memerlukan spektrum berlisensi dan optimasi prosedur penjadwalan layanan terhadap pengguna diperlukan, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dari teknologi 5G yang sering disebut teknologi di luar 5G (beyond 5G/ 6G).