Tentang Acara Ini

Menurut Mckinsey, pertumbuhan pasar mobil listrik dunia pada tahun 2030 diperkirakan lebih dari 34 juta mobil listrik. Sebagian besar baterai yang digunakan untuk mobil listrik adalah jenis baterai lithium ion, Ni-MH dan baterai asam timbal. Terlepas dari sukses dalam penyimpanan energinya, namun baterai mempunyai hambatan teknologi dalam toksitasi timbal dan tidak adanya sektor formal yang terorganisir dalam daur ulangnya. Selanjutnya, efisiensi baterai lithium ion maksimum berkurang hanya di tahun pertama, apakah baterai sedang digunakan atau tidak. Efisiensi tidak dapat ditingkatkan lebih dari 30%.  Oleh karena itu, muncul kebutuhan akan perangkat penyimpan energi yang dapat menjadi sistem penyimpan daya potensial. Baterai harga murah dengan rapat daya tinggi, umur simpan yang lebih lama, dan sifat ramah lingkungan sangat dibutuhkan saat ini. Salah satu teknologi baterai untuk mobil listrik adalah baterai logam udara, khususnya baterai aluminium (Al) udara sebagai solusi alternatif. Baterai Al udara adalah jenis sel elektrokimia dimana udara direduksi dan terjadi oksidasi pada logam Al. Variasi parameter teknologi seperti penggunaan binder guar gum terbarukan, material aktif katoda keramik silika xerogel dan mangan oksida terbarukan diinvestigasi secara detail dalam baterai Al udara.  Selanjutnya, variasi elektrolit dan input volume oksigen juga telah diinvestigasi pada perubahan discharging baterai untuk beban elektrodinamika putar motor DC.   

Link Youtube
Penyelenggara
1064 Followers

Sesi Acara

30 November 2022, (15:30 - 17:30 WIB)
Narasumber
Prof. Ir. Aripin, S.Pd., M.Si., Ph.D., IPU
(Lab. Material Elektronik, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya)
Membawakan Materi
Baterai Al Udara: Divais Penyimpanan Energi Murah dan Berkelanjutan