Robot swarm merupakan sebuah sistem tanpa awak yang mampu bekerja secara kolaboratif dan kolektif tanpa adanya sistem kendali utama (sistem kontrol terdesentralisasi). Robot kawanan ini mendapatkan perhatian dewasa ini karena fleksibel, scalable, dan robust. Hal ini sangat menguntungkan dalam melaksanakan misi di lingkungan yang berbahaya. Jika satu anggota mengalami kegagalan, kawanan akan tetap bisa menyelesaikan misi karena sistem kontrol yang terdesentralisasi. Penelitian misi pencarian dengan menggunakan kawanan pesawat nirawak telah dilakukan dalam 10 tahun terakhir. Penelitian yang sudah dilakukan masih dalam lingkungan simulasi terbatas dengan studi kasus dan dinamika sistem yang sederhana. Namun, teknologi swarm ini perlu dikembangkan lebih lanjut supaya dapat diimplementasikan pada misi yang sebenarnya. Salah satu faktor yang menentukan adalah proses validasi algoritma perilaku kolektif. Hingga saat ini, tipe agen yang digunakan pada pengembangan algoritma-algoritma kolektif adalah agen sederhana dengan lingkungan yang sederhana, khususnya untuk algoritma kolektif yang terinspirasi dari kawanan hewan