Tentang Acara Ini

Konektifitas/aksesibilitas dan pemerataan informasi merupakan permasalahan utama yang dihadapi Bangsa Indonesia dalam upaya meningkatkan potensi ekonomi daerah terutama kawasan pedesaaan. Potensi ekonomi desa dapat dikembangkan menjadi sentra-sentra pertumbuhan ekonomi mikro dengan adanya akses informasi yang memicu masyarakat untuk berinteraksi dalam era digital marketing yang menjadi trend di era revolusi industry 4.0. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, FSO (free-space optical) communications dapat dikembangkan sebagai platform next-generation of optical communications di Indonesia, dimana diterapkan sebagai “optical relaying network” atau “last mile-acces of users yang terintegrasi dengan SKSO (Sistem Komunikasi Serat Optik) (Kashani, 2012) guna menjangkau daerah-daerah pedesaan dipelosok nusantara yang memiliki karakteristik keterbatasan geografis dan infrastruktur telekomunikasi. FSO sebagai optical relaying network yang terintegrasi dengan SKSO dapat menghubungkan kabupaten atau kota yang telah tersedia jaringan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan fungsi sebagai backbone dengan desa-desa terpencil dalam radius puluhan kilometer. Hal tersebut sangat dimungkinkan mengingat SKSO dalam skema Palapa Ring Network oleh Kemenkominfo telah mendekati well-established di sebagian wilayah nusantara. Palapa Ring Network dirancang untuk menghubungkan 34 provinsi, 440 kabupaten, dan 457 kota dengan jaringan utama SKSO dalam bentuk WDM-PON (wavelength division multiplexing-passive optical network) dan progress pengerjaan di tahun 2018 telah mencapai 80%. Bit rate transmisi Palapa Ring Network dirancang pada skala 100 Gbps untuk masing-masing region (Barat, Tengah dan Timur). Dengan memperhatikan aspek pemerataan TIK untuk menjangkau desa terpencil serta dicapainya tingkat acces of internet yang tinggi guna meningkatkan HDI (Human Development Index) Indonesia dan untuk mengangkat potensi ekonomi desa-desa, Palapa Ring Network membutuhkan sistem optical relaying network sebagai last mile-access berbasis FSO yang bersifat low-costlong-distance optical linkrobusthigh-bandwidthadaptive path-length, high-security, free of electromagnetic interference dan reliable (Nor, 2017, Anis, 2016, Jurado-Navas, 2016) untuk menghubungkan setiap kabupaten di nusantara dengan desa-desa terpencil. Sehingga dengan penggabungan FSO dan SKSO dalam skema platform telekomunikasi terrestrial yag terintegrasi tersebut semakin memperkokoh konektifitas/aksesibilitas TIK nusantara yang merata tanpa terkendala geografis.

Link Youtube
Penyelenggara
1064 Followers

Sesi Acara

05 October 2022, (15:30 - 17:30 WIB)
Narasumber
Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT
(Lab. Rekayasa Sistem Komunikasi Optik, Prodi Informatika, Universitas Nasional, Jakarta)
Membawakan Materi
Prospek Optical Relaying Networks pada Free-Space Optical Communications untuk Menghubungkan Jaringan TIK Perkotaan dan Pedesaan