Ngobrol santai bersama Kang Ju (Prof. Juhaeri Muhtar,Ph.D.) bagaimana pengalaman pribadinya sebagai anak kampung dari Pinang Raja, Jatiwangi, bagian Timur Jawa Barat, yang berhasil menduduki Jabatan prestisius di perusahaan Multinasional di Amerika. Di perusahaan tersebut Beliau mempimpin tak kurang dari 90 para Ahli yang berkedudukan di Amerika, Asia dan Eropa.
Dilahirkan dari keluarga sederhana, dengan rumah gubuk sangat kecil tanpa listrik, berdinding bilik, berlantai tanah basah dan beratap genteng bolong, Kang Ju lalu menjalani masa kecil dalam himpitan ekonomi- termasuk kelaparan. "...disuruh pulang Guru karena terlihat sakit, padahal perut kosong, melilit perih, tidak kuat jalan, lalu pingsan di pinggir jalan".
Membantu orang tuanya yang hanya buruh pabrik genteng, Kang Ju dengan mengesampingkan rasa malu yang tentunya ada, lalu membantu mereka dengan mengetok pintu tetangga-tetangganya untuk menawarkan udang-udang kecil yang dia tangkap di sungai.
Ketika orang tuanya lalu mencoba berjualan makanan, Kang Ju kecil terpaksa bangun larut malam untuk bersama orang tuanya berjalan ke tempat mereka berjualan, membantu mereka sebisanya, lalu tidur di lahan terbuka tempat mereka berjualan sebelum bangun paginya untuk bersekolah.
"Itu dua hal paling menyedihkan saat kecil. Hidup di gubuk sangat kecil dan bangun malam untuk membantu orang tua", demikian ceritanya dalam pembukaan acara launching buku yang ia tulis.
Pengalaman pribadi tersebut dituliskan dalam sebuah buku, "Statistics of Dreams: Sebuah Memoar" yang sudah menjadi Best Seller yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.
Selain kang Ju, obrolan santai ini juga akan di dampingi oleh kang Ndang Sutisna sahabat satu angkatan kang Ju, ketika di SMP. Beliau tak kalah dari kang Ju sudah berkiprah di tingkat Nasional dan Internasional. Kang Ndang ini seorang yang unik, nyleneh, namun soleh (Doclo kalau istilah orang Jatiwanginya). Beliau mengawali karir di Bidang Advertisting, banyak karyanya yang kita lihat di media iklan Televisi. Dalam berkarir kang Ndang ini puncaknya menduduki Executive Creative Director di perusahaan advertising Multinasional, sampai akhirnya mendirikan perusahaan sendiri di bidang yang sama.
1
|
Ketika masuk harap mute mic, kecuali setelah diijinkan oleh tim teknis ketika sesi tanya jawab.
|