Untuk menyediakan tenaga listrik dalam proses peleburan nickel lazimnya sebaiknya mengoperasikan dua jaringantenaga listrik
yang berbeda yang disebut dengan auxiliary grid dan furnace grid.
Kedua grid mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hubungannya dengan power quality. Karena furnace grid dihubungkan dengan
empat buah arc furnace smelters yang dapat menyebabkan gangguan power harmonic, power unbalance atau voltage dip bahkan frekuensi jaringan. Secara umum dapat dikatakan bahwa furnace grid adalah "dirty bus".
Auxiliary grid adalah "clean bus" . Dimana clean bus men-supply auxiliary system dalam process control peleburan termasuk diantaranya
adalah computer, PLC (Prograammable Logic Controller) compressor, pumps, kilns office dan area pemukiman di sekitarnya dimana beban tidak terlalu banyak berubah sehingga harmonic, voltage, frequency relative stabil.
Sangatlah tidak lazim jika kita menghubungkan dirty bus dan clean bus dengan cara yang conventional (coupling transformer) sehingga salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah dengan menggunakan SFC (Static Frequency Converter) untuk menjembatani diantara keduanya.
Auxiliary grids sangat memegang peranan penting dalam penyediaan sumber tenaga listrik bagi semua erangkat computer, controller, VSD, pompa-pompa, compressor yang digunakan untuk mendukung dalam proses peleburan pada proses control peleburan.
Untuk memperkecil kerugian akibat ipnya generator auxiliary maka dipasanglah system load shedding yang bertugas untuk melepaskan beban secara cepat dan tepat agar SFC tidak mengalami overload yang bisa menyebabkan total black out kedua grid tersebut.