Tentang Acara Ini

  • Sistim konvensional memerlukan transmisi tegangan tinggi yang memerlukan ruang bebas yang sulit didapatkan
  • Selama ini pembangunan ketenaga listrikan didominasi oleh pengembang asing dan pengusaha raksasa, sudah saatnya masyarakat setempat diberdayakan untuk menjadi Pengembang bukan hanya mengkonsumsi energi listrik 
  • Sudah saatnya masyarakat setempat diberdayakan untuk menjadi Pengembang bukan hanya mengkonsumsi energi listrik 
  • Matahari, angin, dan sampah  merupakan alternatif energi yang tersedia gratis di sekitar pemukiman rakyat
  • Bauran energi  masih didominasi oleh energi fosil  yang cadangannya semakin menipis
  • Model penyediaan dan pengembangan energi listrik yang terdiri dari bauran pembangkit sederhana skala kecil dari energi bersih yang tersedia di sekitar komunitas*  sehingga dapat dibangun sendiri dilakukan secara bergotong-royong oleh berbagai kelompok masyarakat di tingkat kelurahan di seluruh tanah air.
  • Energi sampah menjadi prioritas karena sekaligus bisa menjawab permasalahan sampah perkotaan dan model TOSS  -Teknologi  Olah Sampah di Sumbernya  dengan cara biodrying yang dapat dilakukan oleh rakyat setempat untuk mengubah sampah menjadi batu bara nabati dalam waktu kurang dari seminggu
  • Sebagai mitigasi risiko atas pencapaian sasaran 23% bauran energi terbarukan  pada tahun 2025 sebagai opsi pencapaian sasaran 100% rasio listrik, desa, daerah terpencil dan pulau terluar sekaligus mencapai Indonesia bebas sampah yang lebih cepat dan murah 
     

Penyelenggara
1064 Followers

Sesi Acara

09 November 2022, (15:30 - 17:30 WIB)
Narasumber
Dr. Ir. Supriadi Legino, MM, MBA, MA
(Senior Partner Consultant, Eks Rektor STT PLN, Eks. Direktur SDM & Administrasi PLN)
Membawakan Materi
Listrik Kerakyatan sebagai Opsi Solusi Trilema Energi